Perkembangan Internet di Indonesia semakin berkembang pesat dengan adanya berbagai macam sarana atau wadah untuk terhubung ke internet seperti adanya ponsel, laptop dan modem serta jaringan wifi. Minat masyarakat Indonesia khususnya remaja dalam memanfaatkan internet ini pun semakin berkembang, baik dengan menggunakan ponsel maupun komputer. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, media sosial adalah "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".
Di zaman yang modern ini sudah banyak media sosial yang lahir. Perkembangan sosial media ini di mulai tahun 1995 dengan lahirnya situs GeoCities. Situs ini memberikan layanan penyewaan penyimpanan data-data website agar halaman website tersebut bisa di akses dari mana saja. Kemunculan GeoCities ini merupakan tonggak dari berdirinya website-website lain. Situs jejaring sosial pertama muncul pada tahun 1997 yaitu Sixdegree.com, namun sebenarnya tahun 1995 sudah ada jejaring sosial yaitu Classmates.com tetapi Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring sosial di banding Classmates.com. Selanjutnya, tahun 1995 muncul situs Blogger yang memberikan layanan blog pribadi dengan menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri.
Meningkatnya penggunaan internet ini mengindikasikan bahwa komunikasi bermedia komputer khususnya melalui media situs jejaring sosial telah menjadi sebuah trend baru di masyarakat khususnya remaja. Pengguna internet di Jawa Timur lebih banyak berusia muda yaitu dalam kelompok umur 15 tahun sampai dengan 24 tahun. Fasilitas yang biasa digunakan untuk berkomunikasi secara online adalah instant message, e- mails, chat room, text messaging, social networking. Aktivitas penggunaan internet yang paling tinggi yaitu membuka jejaring sosial dan mengirim atau menerima email. Tidak jarang pula remaja melakukan aktivitas komunikasi dengan menulis di dinding, update status, update comment, upload foto dan video,maupun game online. Data dari Dirjen Sumberdaya Perangkat Pos dan Informatika Kemen Kominfo menyatakan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia menguasai Asia sebesar 22,4 persen. Indonesia merupakan negara peringkat ketiga di Asia untuk jumlah pengguna internet. Penggunanya sebanyak 55 juta orang dari 245 juta penduduk Indonesia. Jumlah pengguna ini semakin meningkat terutama pada usia muda mulai dari 15-20 tahun dan 10-14 tahun. Indonesia juga tercatat sebagai negara kelima terbesar pengguna Twitter di bawah Inggris. Untuk situs jejaring tercatat sebanyak 44,6 juta pengguna Facebook dan sebanyak 19,5 juta pengguna Twitter di Indonesia (http://tekno.kompas.com/read/xml/2012/11/01).
Pengertian dari remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Dengan pengertian remaja tersebut masa remaja umumnya berada pada rentang usia 12-21 tahun, kemudian membaginya menjadi remaja awal usia 12-15 tahun, remaja tengah usia 15-18 tahun dan remaja akhir usia 18-21 tahun. Pada masa remaja tidak hanya terjadi perubahan secara emosional saja tetapi juga terjadi perubahan secara fisik dan perkembangan seksual remaja. Masa remaja memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat membedakan masa remaja dengan masa pertumbuhan yang lain seperti adanya perkembangan fisik, rasa keingintahuan yang besar, memiliki keinginan untuk dapat berkomunikasi dan mendapat kepercayaan dari orang-orang yang lebih dewasa darinya karena merasa sudah dapat bertanggung jawab, adanya perbkembngan intelektual tual, dan sudah mulai berfikir mandiri.
Pada umumnya masa-masa remaja adalah masa dimana remaja sedang dalam pencarian jati diri atau identitas. Dalam pencarian jati diri tersebut remaja memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar tentang lingkungan sekitarnya yang mereka anggap sebagai hal-hal yang baru. Dalam keadaan pencarian identitas ini remaja lebih sering berpatokan pada dunia luar dan lingkungan sosial di sekitar mereka. Sehingga dengan keadaan emosional yang masih labil masa remaja mudah terpengaruh oleh dunia luar yang akan membentuk kepribadian mereka kelak. Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar. Perilaku remaja adalah kegiatan yang dilakukan oleh remaja yang terbentuk dengan pengaruh dari faktor perkembangan dalam diri remaja dan faktor perkembangan sosial di lingkungan sekitarnya. Perubahan fisik yang terjadi selama tahun awal remaja mempengaruhi tingkat indivisu dan mengakibatkan diadakannya penilaian kembali penyesuaian nilai-nilai yang telah bergeser.
Perubahan perilaku yang terjadi pada remaja dapat dalam bentuk perubahan secara kognitif, afektif, dan konasi. Perubahan kognitif merupakan perubahan dalam pengetahuan tentang suatu hal yang dimiliki. Perubahan afektif merupakan perubahan dalam menyikapi suatu hal. Perubahan konasi merupakan perubahan dalam perilaku atau tindakan dengan menggunakan suatu cara tertentu. Remaja yang sedang dalam masa transisi memiliki beragam tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan mereka, antara lain untuk mendapatkan informasi yang saat ini menjadi topik pembicaraan banyak orang, mendapat hiburan ketika bosan, mencari jalan keluar atas masalah mereka dan memungkinkan sekedar mengisi waktu luang. Penggunaan media sosial di kalangan remaja ini juga menimbulkan pro dan kontra. Penggunaan media sosial seringkali mengganggu proses belajar remaja, sebagai contoh ketika sedang belajar lalu adanotification chatting dari teman yang akhirnya dapat mengganggu proses belajar, dan kebiasaan seorang remaja yang berkicau berkali-kali di Twitter yang terkadang hanya untuk mengeluhkan betapa sulit pelajaran yang sedang dia kerjakan. Berikut dampak positif dan négatif media sosial:
Dampak Positif Sosial Media
Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs media sosial ini remaja menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia. Meskipun sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung.
Remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
Memudahkan dalam memperoleh informasi. Remaja menjadi mudah untuk memperoleh informasi yang ada di internet karena adanya blog ataupun website. Selain itu sosial media juga bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
Memudahkan remaja untuk sharing atau berbagi. Dengan adanya blog, remaja mudah berbagi mengenai pengalaman hidupnya dan berbagai hal lainnya yaitu dengan mempostingnya ke blog.
Bisa di jadikan tempat iklan bagi remaja yang melakukan usaha online. Saat ini sosial media telah memberikan layanan iklan. Seperti blogger, facebook, twitter dan lainnya bisa menempatkan iklan di situs tersebut.
Dampak Negatif Sosial Media
Remaja menjadi kecanduan untuk menggunakan jejaring sosial tanpa tahu waktu. Kebanyakan apabila seorang remaja menggunakan jejaring sosial, mereka bisa saja berjam-jam untuk menggunakannya.
Remaja menjadi malas berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika remaja tersebut terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya.
Situs jejaring sosial akan membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata.
Menjadikan seorang remaja menjadi malas belajar karena sering menggunakan jejaring sosial untuk bermain game yang ada di situs tersebut. Facebook menyediakan layanan game yang membuat remaja menjadi kecanduan game.
Menyebabkan kurangnya sopan santun remaja saat ini. Dengan adanya media sosial, semakin banyak para remaja yang menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya. Dan bagi remaja yang masih polos, tentu akan menganggap bahwa bahasa tersebut adalah bahasa modern anak zaman sekarang.
Bagi remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar